Pages

Senin, 29 November 2010

Yang Penting Cara Datangnya atau Orangnya?

Diambil dari sebuah buku "Provokasi 2: MANTRA" oleh Prasetya M. Brata. And the story is....


"Pak, minta pin BB-nya dong...", begitu pesan seorang teman di inbox facebook.
Setelah saya memberikan nomor PIN, tak lama kemudian kami pun terhubung di Blackberry Messenger. Ia memulai dialognya. Namanya Eka.

Eka: "Saya sedang down, Pak. Boleh curhat?"
Saya: "Silahkan Eka"
Eka: "Saya sering kali mendengarkan keluh kesah orang - orang yang bahkan baru saya kenal. Saya sering memberi advice kepada mereka. Tapi terkadang jiwa saya berontak. Kepada siapa saya harus bercerita, jika untuk mendapatkan pendamping hidup saja saya harus diatur orang tua?".

Saya tercenung sejenak. Sebuah kisah klasik.
Saya: "Harus diatur? Begitukah kata orang tua?"
Eka: "Ya tidak bicara secara langsung,.. Tapi kata - katanya mengarah pada hal itu dan menjadi beban pribadi saya."
Saya: "Terus, Apa maksud orang tua Eka melakukan hal seperti itu?"
Eka: "Ya mencari yang terbaik untuk anaknya..."
Saya: "Eka mau mendapat yang terbaik?"
Eka: "Tentu Pak"
Saya: "Lantas apa bedanya dicarikan orang tua sama dicomblangin teman? yang penting kan bagaimana calonnya toh? bukan cara mendatangkan si calon kan?"
Eka: "Hmmmmh..."
Saya: "Kalau nanti calonnya gak cocok, tinggal bilang saja ke orang tua. Bilang, Tidak cocok. Orang tua mungkin juga tidak mau kasih calon yang nggak bikin bahagia anaknya. Kalaupun nanti Eka menemukan calon sendiri, kan tinggal Eka dan sang calon melakukan yang baik dan pas kepada orang tua, sehingga mereka menyimpulkan calon Eka layak dan pantas menjadi pendamping anaknya."
Eka: "Iya sih Pak.."
Saya: "Apakah calon yang dicarikan oran tua selalu buruk?"
Eka: "Ya nggak sih..."

Untuk menguatkan bingkai berfikir ini melalui buktinya, saya merujukkan kepada pengalaman saya sebagai fakta.

Saya: "Saya sendiri dijodohin sama temen, hehehe... habis cari sendiri gak dapet - dapet. Begitu dicarikan dan ketemu, eh, malah jadi istri yang membanggakan sampai sekarang."
Saya: "Terus calon pasangan hidupnya sudah ketemu? Orang tua Eka sudah berhasil menemukannya?"
Eka: "Belummmm... Heheeeee..."
Saya: "Lhaaa, kesusahan yang belum terjadi dimasa depan kok sudah dipanjar sekarang? Eka mengizinkan diri sendiri menderita oleh apa yang belum terjadi?"

- fin -

Jumat, 26 November 2010

Dunia Imaaaajinasii...

"I am enough of an artist to draw freely upon my imagination. Imagination is more important than knowledge. Knowledge is limited. Imagination encircles the world."
Albert Einstein


Dunia bisa seperti sekarang ini, ya karena orang - orang berimajinasi. Jadi siapa yang melarang kita berimajinasi?? justru dia yang suatu saat akan mati. Hidup berkembang, melalui apa yang ada dari otak kita, dari sebentuk kecil pemikiran dan berkembang menjadi suatu gambaran namun kemudian dipadukan dengan ilmu pengetahuan. Dari situ semua terjadi..

Jadi mari berimajinasi... hahay (tapi bukan ngelamun yoy). :-D

Sungguh Tuhan...

Sungguh Tuhan, Kau memberikan terlalu banyak cinta kepadaku saat ini. Karena, walau malam tadi, ku terlelap tak teringat tuk memanjatkan puja dan doa terhadapMu. Kau masih menjagaku tuk dapat nyaman menikmati mimpi dalam tidurku.

Sungguh Tuhan, Kau sangat memberikan rahmatMu padaku, karena hingga sampai pada saat ini, masih bisa kubuka mata di waktu pagi, bernafas dan melihat hari ini berjalan seperti biasa adanya. Walau belum tentu, ku dapati rasa syukurku di tiap hari – hari yang tlah Kau berikan untukku.

Sungguh Tuhan, Kau selalu menyayangiku hingga saat ini. Disaat aku merasa tersiksa, ku selalu memelas terhadap apa - apa yang menimpaku. Kau masih bisa mengingat dan memberi bulir – bulir nikmat kehidupan yang sebenarnya sarat utama bagiku. Kau masih menghembuskan udara yang menghidupi paru – paruku, yang kadang menjadi helah nafas keluhanku. Kau masih memberikan cahaya yang membuatku dapat menatap setiap hal yang ada dalam hidupku, yang kadang kukesalkan jika kudapati hal yang tak ingin kulihat.

Sungguh Tuhan, Kau kenal aku, bahkan mengenal tentangku lebih dari pada diriku sendiri. Meski kadang cacianku tak habis terhadap segala hal yang tak kuingini, yang tak sesuai dengan harapku. Walau pikiranku tak sejalan dengan apa yang kulakukan, dan jika protesku terlempar pada setiap yang tak sepadan dengan usaha yang sudah kulakukan.

Dan sungguh, Kau tahu, bahkan lebih tahu segalanya tentang diriku. Saat aku merasa sakit hati terhadap manusiamu yang tengah memandang rendah diriku, saat aku meronta – ronta menangisi kejadian hidup burukku, saat ku merasa kelebihan beban di cobaan - cobaan hidupku, serta saat rasa terpurukku menjadi keputusasaan dan kekecewaan pada nasibku sendiri. Ya, Kau mengetahui itu.

Sungguh Tuhan, Kau tak cemburu saat tahu aku tak sedang mengingatMu dan aku lebih memuja muji makhluk ciptaanMu, hingga kulantunkan lagu – lagu cinta itu melebihi dari ayat – ayatMu. Padahal ku telah tahu, yang semua hanya agar diriku memperhatikan pesan Mu dalam Al Quran, agar dapat diriku selamat dari buramnya lika – liku keadaan dunia ini, namun Kau tetap tenang bersabar menunggu bahwa aku kan berubah, hingga Kau terus memberiku kesempatan untuk memperbaiki diri hingga saat ini.

Sungguh Tuhan, Kau selalu ada dalam diriku, dalam setiap aliran nadiku. Namun sadarku selalu hilang, disaat dunia ini telah menorehkan luka padaku dan membuatku berteriak, “tak ada yang mengerti aku!” Padahal, Kau ada disitu menyaksikan diriku menjerit. Betapa naifnya diri ini.

Sungguh Tuhan, Kau selalu telusuri apa yang ada dalam diriku. Dalam setiap senyumku, tawaku, tangisku, pedihku, jeritku, keluh kesalku, bahkan saat khilafku. Kau tak pernah berhenti memperhatikanku, menjagaku dalam setiap helah nafasku. Ya, walau hanya sedetik. Kau selalu memberi kesempatan padaku agar setidaknya aku mau sedikit saja mengingat tentang diriMu dalam setiap dzikir yang padahal menenangkanku.

Sungguh Tuhan, Kau tetap menemaniku saat kusedang bersama dosa - dosaku. Melupakan diriku sendiri, berjalan dalam fanaku dan tak terpikirkan untuk merasakan DiriMu ada bersamaku.

Sungguh Tuhan, Kau memperhatikan setiap detil yang ada dalam fikirku. Walauku kadang menyakiti hatiMu dengan ketidak syukuranku pada apa yang telah Kau lakukan dalam setiap gerak hidupku. Dan Kau tetap hadir menemaniku walau disaat ku sedang sendiri dan tak sedang mengingatMu.

Sungguh Tuhan, Kau selalu memberikan rencana terbaiknya untukku, walau diriku terkadang terlalu takut, naïf, mengeluh, mengesal, dan terkadang mengelak tak menerimanya dengan ikhlas dan sabar.

Sungguh Tuhan, Kau telah menitipkan segala yang berharganya padaku. Dimulai dari seperak logam rizki yang kudapat hingga senyum sapa orang tua dan saudara – saudara di sekitarku, namun biasa tak kujaga, kusia – siakan, dan kukecewakan, Kau tak lelah untuk tetap memberikan yang rahmat terbaik bagiku.

Sungguh Allah, Sungguh – Sungguh Kau menyayangiku…  walau diriku sedang tak menoleh padaMu. Sungguh Allah, Sungguh maaf… Atas hina dinanya diriku ini yang selalu menyebut – nyebut bahwa akulah hambaMu.

Sungguh Allah, Sungguh aku malu… Dan disegelintir waktu ku ini yang sedang menyadari atas HadirMu yang sangat dekat, melebihi urat leherku sendiri.. Kumohon jagalah diriku, selamatkan diriku dari (kesesatan) yang menghanyutkan. Dan bantulah aku dengan petunjukMu ketika kubutuh memilih pikiran dan tindakanku, agar senantiasa selaras dan sebangun dengan peta kehidupan yang telah Engkau tetapkan dalam ayat ayatMu, yang pada akhirnya membawa hamba lebih dekat denganMu. Amin.

Lagu mewakili hati

Kadang kita suka pengen mencurahkan isi hati, kondisi diri, mood, atau kata – kata yang ada di otak kita tapi susaaah banget buat dikeluarinnya. Curhat ke temen tapi kadang feed back-nya suka gak pas, atau bahkan yang gak diharapkan oleh kita. Kalau sendiri malah ngerasa galau. Hemmh.. Lagu, yah.. salah satu hal yang menurutku bisa bikin diri kita ngerasa terdukung atau setidaknya merasa relax dengan kondisi apapun yang terjadi dengan diri kita. Beribu – ribu lagu ada di dunia ini, makannya perasaan atau kondisi yang kita rasakan ada yang tersampaikan dengan hanya mendengar lagu – lagu.

Kalau kita lagi seneng, jatohnya suka enger lagu – lagu yang bernada ceria, lyrics yang bercerita tentang rasa mensyukuri nikmat dunia, senang denga keadaan hidup, atau memang aliran yang jadi favorite kita kan..?
Nah kalau lagi sedih, paling gampang juga. Ada beribu lagu yang sedih – sedih, lirik yang “dalem – dalem”, melody yang mendayu – dayu sampe bisa mengiris hati. (ahaha – lebay… tapi emang kalo lagi sedih suka tiba – tiba lebay kan?)
Trus kalau ceritanya lagi galau?? Macem – macem juga orang muter lagunya. Ada yang lagi galau jadi dengerin lagu – lagu dugem lha, ada yang lagu classic yang instrumental gitu, ada yang  denger lagu scream atau yang metal – metal nge-rock gitu,yang lagu – lagu geje juga ada. Yang jelas.. lagu mewakili hati kita yang lagi dilanda rasa macam apapun. Susah, seneng, sedih, ceria, bersyukur, merenung, kangen, bete, marah, kesel, benci, kritikan buat lingkungan, tentang kemanusiaan, de el el.

Mungkin pada dasarnya karena lagu – lagu tersebut diciptakan oleh peseni – peseni yang sudah ahli dalam bidangnya masing – masing serta memang dalam lagu – lagu tersebut mereka make hati bikinnya. Mungkin juga saat bikin lagu itu mereka terinspirasi dari kisah – kisah mereka sendiri, teman, atau keadaan di sekitar mereka. Makannya.. sering juga kan sekarang kita denger orang bilang “Lagunya Gue Banget!!”. Makanya juga kita kadang bilang hobinya apa dijawab Listening Music, haha.. yah mungkin karena alasan yang udah disebutin diatas tadi.. kadang kita gak bisa ngungkapin apa yang dipikirin kita ke orang, jadi jatohnya bisa dimengerti lewat lagu…

Hmm lagu wahai lagu, jadi lagu apa yang sedang mewakili kondisi hatimu saat ini?


_sedang seneng lagu Mika – Relax, Take it easy, dan jadi bikin notes ini.. haha_

Senin, 22 November 2010

Pemimpi Buta

Hidup.. Hiduplah dalam mimpi
Hiduplah dalam pikiranmu
Teruskanlah anganmu itu
Dalam lamunan yang tak terakhiri

Biarkan semua berputar dalam lingkaran
Lalu sebentar lagi juga kau kan bersembunyi
Sampai kau dalam bayangan tak berkesudahan
Menikmati dan meresapi setiap mimpi

Kuberi tahu kau satu hal
Yang dalam khayalmu itu takkan jadi hidup.
Takkan dapat berwujud
Hingga kau bisa membuatnya berwujud

Apa yang sebenarnya kau tunggu?
Mendapat mukjizat dari Tuhanmu,
dan mungkin uluran pelukan alam semesta
atau hanya berharap kasihan sang malaikat saja

Sungguh memikat, kau seorang pemimpi sejati
Berani bertaruh sampai mati
Tapi tak mau berpeluh denga ironi
Jangan harap kau kan dapat simpati

Citamu bagai seorang jenderal
Jauh dari pasukan nyalimu itu tertinggal

tak tau kau bagaimana jadi pejuang
Yang kau tau kemenangan itu adalah senang
taukah kau bagaimana rasa bersimpuh darah untuk menang?

Ya, teruskanlah. Hiduplah seperti itu.
Dalam singgasana mimpi – mimpimu.
Yang kau tau hanya berhayal, kawan.
Sampai kau terkikis dan habis tertelan zaman.

Atau.. kau mau berhenti sampai sini
Membuka matamu menatap semua
Selesai sudah wahai kau si pemimpi buta
Bahwa dirimu lah yang dapat mengabul mimpi..

(puisi dikala merenung di siang hari, entah cukup bagus atau tidak, harap dapat dinikmati saja..)

Jumat, 12 November 2010

Amy Adams

Pagi tadi, temenku ada yang nyalain film gitu, judulnya "Catch Me If You Can". Ini film jaman bareto banget dah.. Tapi the truth is... Aku baru nontoooon! (hehe jadi malu), yah sedikit pembelaan, Aku masih mending lha dibanding temenku, dia ngaku belum pernah nonton Titanic (untuk orang yang dimaksud, harap maap yak).

Intinya setelah ditonton filmnya makin kagumlah diriku dengan Amy Adams. Kenapa? Dia actrees kuyyeen! Bagiku artis keren itu aktingnya dalam satu film ke film lainnya punya  karakter berbeda, gak kebawa karakter dirinya sendiri. Nah... menurutku Amy Adams termasuk salah satunya, Mari kita sebutkan karakter2 dia dalam film2nya:

Enchanted. Ni filmnya sweet, ringan, cewek banget, tentang cinta dan kepercayaan. Dan Amy Adams sebagai Giselle yang polos dan percaya akan "True Love" bisa menyampaikan pesan manis film tersebut.

Night at the Museum. Film yang menunjukkan petualangan seru walau hanya dalam satu tempat yang menurut sebagian orang membosankan (yaitu museum). Dan Amy Adams menghidupkan dan mewarnai film tersebut dengan karakternya sebagai Amelia Earhart, dengan pembawaannya yang siap bertualang menghadapi segala tantangan.

Julie and Julia. Actingnya pas untuk seorang perempuan yang ingin membuktikan sesuatu pada dirinya bahwa dia bukan hanya seorang istri atau perempuan biasa yang semakin menua tanpa pencapaian apa - apa, orang yang depresi dengan kehidupan yang gitu - gitu aja, sekaligus yang terobsesi pada figure Julie yang menempel pada kenangan masa2 hidup Julia dan Ibunya dulu.

Dan di "Catch me if you can", karakter lugunya dapet juga deh.

Pokonya setelah dibanding - bandingkan dia bisa melakukan akting peran- perannya dengan penjiwaan yang berbeda - beda. What a great acting.. Yah pokonya suka deh, ditambah lagi dia bisa nyanyi (ketauan di "enchanted"). Ih, Makin suka deh akuuu.. (lebay). Jadi penasaran untuk nonton film - film lainnya.. Amy Adams keren deh.. (ataw akunya aja yang tlalu suka, padahal yang lain biasa aja? hehe I dont know), well, just my opinion.. enjoy it.

Senin, 08 November 2010

To Be Somethin'

Youp.. this is it.

My new blog... Sebenernya dah pernah bikin Blog dua kali, tapi... gak keurus.. hehe.
Alasan pertama, gak ada ide mau nulis apa di blog - blog sebelumnya, kedua ehehe lupaa nama dan password blognya. Yang ketiga, ceritanya ga ada waktu buat nulis2 di blog.

Hmm, kenapa bikin lagi sekarang karena mungkin terdapat beberapa alasan yang mendukung..
Jadi ceritanya beberapa minggu lalu itu ceritanya main ke kamar temen, eh ngeliat ada buku panduan bikin blog gitu.. yah dibaca - baca.
Setelah itu, yah masih belum juga sih diriku berniat bikin blog. Namun entah kenapa ternyata.. (lebaynya keluar) saat melihat temen nge-share postingan artikel dia di blognya. Hee... kayaknya asik juga tuh punya blog.
Trus.. truss.. mikir lagi. "Oh iya ya.. sodara juga ada yang punya blog, temen - temen juga banyak yang punya blog, artist2 juga ada yang punya blog, politikus juga, bahkan ada yang terkenal dari hasil nge-blog a.k.a. blogging (gak nyebut Raditya Dika kok..)".

Jadilah si aku pergi ke warnet, trus bikin deh itu blog.. trus bingung juga jadinya. Sempet mikir "Emang ntar mau bikin blog kaya gimane??" karena pusing, yah liat - liat blog temen dulu... hemm sekarang mah dah lah..
Apapun yang mau diutarain di blog ini... yah terserah si aku ajah. hee.

Dibilang blog pribadi gak mau juga nulis sendiri, baca sendiri.. ngomen sendiri, teuteup-lha pengen punya temen yang ngoment atau baca gituh... Pengen blognya terkenal atau tenar juga gak ngarep - ngarep amat. Dapet penghasilan dari blog? amiiin... (siapa yang gak mau??).

Tapi yang jelas, apa yang kupikirkan, apa yang ingin kusampaikan, apa yang menurutku cukup penting untuk dibagi dengan blog ku ini, ya akan kutulis.. Yang jelas setidaknya pengen lha blog ini jadi bermanfaat, berguna, berjasa bagi nusa, bangsa, dan agama. Hehe.. yah setidaknya untuk diri sendiri.. dan yang mau baca aja lha.
Semoga ke depannya ni blog gak kaya blog yang dulu - dulu.. gak keurus hehe, malah lupa password dan sebagainya. I hope so.. Ya Allah semoga ni Blog bisa "menjadi sesuatu" yang baik yang manfaat barokah buat siapapun.. Amin. Bismillah.. :-)