Sungguh Tuhan, Kau memberikan terlalu banyak cinta kepadaku saat ini. Karena, walau malam tadi, ku terlelap tak teringat tuk memanjatkan puja dan doa terhadapMu. Kau masih menjagaku tuk dapat nyaman menikmati mimpi dalam tidurku.
Sungguh Tuhan, Kau sangat memberikan rahmatMu padaku, karena hingga sampai pada saat ini, masih bisa kubuka mata di waktu pagi, bernafas dan melihat hari ini berjalan seperti biasa adanya. Walau belum tentu, ku dapati rasa syukurku di tiap hari – hari yang tlah Kau berikan untukku.
Sungguh Tuhan, Kau selalu menyayangiku hingga saat ini. Disaat aku merasa tersiksa, ku selalu memelas terhadap apa - apa yang menimpaku. Kau masih bisa mengingat dan memberi bulir – bulir nikmat kehidupan yang sebenarnya sarat utama bagiku. Kau masih menghembuskan udara yang menghidupi paru – paruku, yang kadang menjadi helah nafas keluhanku. Kau masih memberikan cahaya yang membuatku dapat menatap setiap hal yang ada dalam hidupku, yang kadang kukesalkan jika kudapati hal yang tak ingin kulihat.
Sungguh Tuhan, Kau kenal aku, bahkan mengenal tentangku lebih dari pada diriku sendiri. Meski kadang cacianku tak habis terhadap segala hal yang tak kuingini, yang tak sesuai dengan harapku. Walau pikiranku tak sejalan dengan apa yang kulakukan, dan jika protesku terlempar pada setiap yang tak sepadan dengan usaha yang sudah kulakukan.
Dan sungguh, Kau tahu, bahkan lebih tahu segalanya tentang diriku. Saat aku merasa sakit hati terhadap manusiamu yang tengah memandang rendah diriku, saat aku meronta – ronta menangisi kejadian hidup burukku, saat ku merasa kelebihan beban di cobaan - cobaan hidupku, serta saat rasa terpurukku menjadi keputusasaan dan kekecewaan pada nasibku sendiri. Ya, Kau mengetahui itu.
Sungguh Tuhan, Kau tak cemburu saat tahu aku tak sedang mengingatMu dan aku lebih memuja muji makhluk ciptaanMu, hingga kulantunkan lagu – lagu cinta itu melebihi dari ayat – ayatMu. Padahal ku telah tahu, yang semua hanya agar diriku memperhatikan pesan Mu dalam Al Quran, agar dapat diriku selamat dari buramnya lika – liku keadaan dunia ini, namun Kau tetap tenang bersabar menunggu bahwa aku kan berubah, hingga Kau terus memberiku kesempatan untuk memperbaiki diri hingga saat ini.
Sungguh Tuhan, Kau selalu ada dalam diriku, dalam setiap aliran nadiku. Namun sadarku selalu hilang, disaat dunia ini telah menorehkan luka padaku dan membuatku berteriak, “tak ada yang mengerti aku!” Padahal, Kau ada disitu menyaksikan diriku menjerit. Betapa naifnya diri ini.
Sungguh Tuhan, Kau selalu telusuri apa yang ada dalam diriku. Dalam setiap senyumku, tawaku, tangisku, pedihku, jeritku, keluh kesalku, bahkan saat khilafku. Kau tak pernah berhenti memperhatikanku, menjagaku dalam setiap helah nafasku. Ya, walau hanya sedetik. Kau selalu memberi kesempatan padaku agar setidaknya aku mau sedikit saja mengingat tentang diriMu dalam setiap dzikir yang padahal menenangkanku.
Sungguh Tuhan, Kau tetap menemaniku saat kusedang bersama dosa - dosaku. Melupakan diriku sendiri, berjalan dalam fanaku dan tak terpikirkan untuk merasakan DiriMu ada bersamaku.
Sungguh Tuhan, Kau memperhatikan setiap detil yang ada dalam fikirku. Walauku kadang menyakiti hatiMu dengan ketidak syukuranku pada apa yang telah Kau lakukan dalam setiap gerak hidupku. Dan Kau tetap hadir menemaniku walau disaat ku sedang sendiri dan tak sedang mengingatMu.
Sungguh Tuhan, Kau selalu memberikan rencana terbaiknya untukku, walau diriku terkadang terlalu takut, naïf, mengeluh, mengesal, dan terkadang mengelak tak menerimanya dengan ikhlas dan sabar.
Sungguh Tuhan, Kau telah menitipkan segala yang berharganya padaku. Dimulai dari seperak logam rizki yang kudapat hingga senyum sapa orang tua dan saudara – saudara di sekitarku, namun biasa tak kujaga, kusia – siakan, dan kukecewakan, Kau tak lelah untuk tetap memberikan yang rahmat terbaik bagiku.
Sungguh Allah, Sungguh – Sungguh Kau menyayangiku… walau diriku sedang tak menoleh padaMu. Sungguh Allah, Sungguh maaf… Atas hina dinanya diriku ini yang selalu menyebut – nyebut bahwa akulah hambaMu.
Sungguh Allah, Sungguh aku malu… Dan disegelintir waktu ku ini yang sedang menyadari atas HadirMu yang sangat dekat, melebihi urat leherku sendiri.. Kumohon jagalah diriku, selamatkan diriku dari (kesesatan) yang menghanyutkan. Dan bantulah aku dengan petunjukMu ketika kubutuh memilih pikiran dan tindakanku, agar senantiasa selaras dan sebangun dengan peta kehidupan yang telah Engkau tetapkan dalam ayat ayatMu, yang pada akhirnya membawa hamba lebih dekat denganMu. Amin.