Pages

Rabu, 18 Januari 2012

Aku dan Pertahananku

Terhenyak aku pada kehidupanmu
bertahan tiap hari berlalu
tanpa alasan atas harapan suatu waktu
semakin menua merugi selalu

Adakah kau ingat kepadaku?
yang tiap hari kau hirup udaraku.
Atau pernahkah kau sedikit saja malu?
berotasi pada pinjakan tanahku.

Semakin tua hutanku melapuk
Semakin menyampah mencemar menumpuk
Semakin membebal kau untuk terketuk
Semakin biasa kau rasa untuk kikuk

Katakan bahwa kau akan merawatku..
Katakan bahwa kau akan melestarikanku..
Paling tidak untuk dirimu
Jikalau bisa hingga anak cucumu..

Jumat, 07 Oktober 2011

Monolog #1

aku : hmmm...
aku yang lain : apa yang sdh kamu lakukan tadi?
aku : entahlah, aku merasa bodoh sekali
aku yang lain : hha, baru sekarang yah nyadar bodohnya.
aku : sudahlah jangan menyalahiku, tak ada gunanya.
aku yang lain : lantas kesiapa lagi aku menyalahkan? Memang salahmu kok.
aku : yah aku tau. Tapi cukuplah rasa penyesalan ini. Jangan kau tambah lagi dengan tak memaafkan diriku.
aku yang lain : sudah seharusnya kau merasa bgitu, memang mau mengulanginya lagi??
aku : ya gak lah.
aku yang lain : ah tapi besok paling begitu lagi
aku : kau meremehkanku??
aku yang lain : mungkin iya, aku kecewa padamu
aku : baiklah. Aku menyesal maafkan diriku.
aku yang lain : sudahlah, yang penting kau mnyadarinya, kuharap kau tak megulanginya lagi.
aku : Ya kuharap..
aku yang lain : Kalau begitu berusahalah!
aku : Ya baiklah.
aku yang lain : cukupi saja penyesalannya, lebih baik kau cepat bersikap memperbaiki.
aku : Ya aku akan perbaiki..
aku yang lain : Tak ada kata akan!
aku : baik aku bersegera bertindak *menghembuskan nafas

Kamis, 22 September 2011

Moon over Bourbon Street

I pray everyday to be strong,
for I know what i do must be wrong...


The brim of my hat hides the eye of the beast.
I've the face of a sinner but the hands of a priest.


How could I be this way,
when I pray to God above.
I must love what I destroy,
and destroy the things I love.

Selasa, 20 September 2011

Tanpa Definisi


by: Rina Oktaviyanthi S.

Cinta. Jika cinta perlu definisi, maka kalimat manakah yg mampu mewakilinya. Sementara banyak orang bilang, ia ditakdirkan jadi kata tanpa benda. Tak terjamah mata, namun mampu menembus ruang dan waktu semesta. Kadang tak bisa dimengerti indera, tapi kemudian semua pihak bersepakat bahwa cinta hanya bisa dirasa.

Ia perbincangan yg tak lapuk sepanjang umur dunia. Sebutan untuk berupa2 rasa dalam dada. Melodi yg tak mampu menggambarkan nada yg bergemuruh di dinding jiwa. Wakil dari suatu kekuatan tak terduga. Bisa menjelma seperti angin yg berembus pelan bahkan mewujud beliung atau topan, serupa air yg membanjir tak tertahan, tak ubahnya api yg nyalanya membahayakan namun membuat hangat keadaan, atau seumpama awan yg sendu tapi meneduhkan. Meski melimpah metafora tentang cinta dan tak ada satu pun arti yg menjadikannya mutlak, tapi kita masih bisa mencerna dari cara cinta bekerja.

Lihat bagaimana seorang ibu menjaga dan mengurusi buah hatinya tanpa jeda, itu adalah cara kerja cinta. Tengok ketika kening dan tubuh ayah penuh berpeluh mencari halalnya penghidupan org2 yg menjadi tanggungannya tanpa banyak kata, begitu pula cara kerja cinta. Perhatikan saat guru2 itu mendayagunakan keahliannya semampu mereka demi memahamkan siswa2nya, itu juga cara kerja cinta. Bagi mereka yg sudah menikah, cermati bagaimana pasangan jiwanya saling lapang terhadap berbagai kekurangan dan menjaga kehormatan masing2 keduanya, iya itupun cara kerja cinta.

Dan yg perlu disadari lebih dalam adalah cara kerja cinta Tuhan pada makhluk2NYA yg tanpa koma di hela nafas manusia. Bagaimana Tuhan menundukkan tanah untuk manusia bisa pijak dan berjalan2 di atasnya. Bagaimana Tuhan menenangkan air laut sehingga kapal2 itu mampu meluncur di antara samudera. Bagaimana Tuhan menjinakkan angin yg dengan perintahNYA kemudian mendorong awan untuk sampai pada tempat tujunya. Bagaimana Tuhan membentangkan langit dan menggumpalkan awan2 itu, kemudian menurunkan hujan melalui celah2nya. Bagaimana Tuhan menancapkan gunung2 sebagai pasak agar bumi tak bergoncang.

Ahh Tuhan, rupanya sungguh banyak cara kerja cintaMU pada kami ini. Tak akan sanggup rasanya bila menyebut satu2. Meski begitu, masih saja lisan ini lupa mendzikirkanMU.

Dan dari kesemua cinta yg mungkin mengisi ruang2 hati manusia, semoga cinta yg bekerja di dalamnya adalah untuk memenangkan iman, bukan mengekalkan syahwat dan mengikutkan syaithan. Cinta yg membuat takut pada annar yg nyalanya tak pernah padam, bukan yg menyesatkan akal bahkan mendurhakakan. Cinta yg melapangkan jiwa meski ditandangi uji berupa2, bukan yg malah membutakan mata, menulikan telinga, mengaburkan logika bahkan mempertaruhkan nyawa sia2 ketika kecewa. Bukan cinta platonik, cinta picisan, cinta sesaat apalagi cinta sesat. Tapi cinta yg dari Tuhan awalnya, kelak kesana pun akhirnya.

Lantas, akan dimuarakan kemanakah cinta yg kau punya? Jawabnya ada pada hatimu, maka tanyalah ia...

***

Ketika mencoba mencintai apa yg sedang dihadapi..

Minggu, 18 September 2011

Berfikir Tentangku

aku harus..
mencintai diriku sendiri,
sebelum aku mencintaimu.

aku harus..
memahami diriku sendiri,
sebelum aku memahamimu.

aku harus..
menghargai diriku sendiri,
sebelum aku menghargaimu.

aku harus..
mengerti kehidupanku,
sebelum kamu menjadi hidupku.

Hai Blog

Lama tak buka blog. Kemana saja diriku ini? hha.
Sibuk berputar - putar pada pijakanku sendiri.
Padahal jika aku sedikit tenang dan  melihat.
Banyak orang di sekitar ku.
sangat banyak, beragam. Dan membuatku mengamati. Dan membuatku menulis.

Sayang seperti kataku tadi,
aku sibuk berputar - putar pada pijakanku sendiri.